Sabtu, 10 November 2012

Alasan Menggunakan Jasa Arsitek



 
1.      Apa yang dilakukan oleh seorang arsitek untuk proyek Anda?
    1. Arsitek dilatih untuk menerima penjelasan dari Anda dan dapat melihat konsep besarnya - mereka menyadari kebutuhan-kebutuhan penting Anda untuk mendesain bangunan yang fleksibel dan dapat beradaptasi dengan perubahan-perubahan kebutuhan bisnis Anda.
    2. Arsitek dapat menghemat uang Anda dengan memaksimalkan investasi Anda. Sebuah bangunan yang terdesain dengan baik dapat mengurangi biaya Anda saat ini dan meningkatkan nilainya untuk jangka panjang.
    3. Arsitek dapat menghemat waktu Anda - dengan mengatur dan mengoordinasikan elemen-elemen penting dalam proyek, sehingga memberikan Anda waktu untuk berkonsentrasi kepada aktifitas organisasi Anda.
    4. Arsitek dapat membantu bisnis Anda. Mereka menciptakan lingkungan binaan secara keseluruhan - interior dan eksterior - yang nyaman dan fungsional untuk para pengguna dan penghuni lingkungan tersebut.

  1. Penjelasan proyek
Kunci kesuksesan utama dari proyek Anda sangat bergantung kepada kualitas penjelasan Anda, yang mana adalah kemampuan Anda untuk menjelaskan secara rinci kepada arsitek Anda mengenai kebutuhan-kebutuhan dan fungsi-fungsi dari bangunan Anda, dan rencana pengoperasian dan cara mengaturnya. Arsitek Anda terlatih untuk membantu Anda menyiapkan penjelasan akhir. Yang termasuk hal-hal penting yang dibutuhkan oleh arsitek Anda untuk diketahui adalah:
1.      Tujuan Anda:
Apakah Anda menginginkan pencitraan yang baru (new image), memperluas ruangan atau mengadopsi teknologi baru? Apakah Anda merespon kebutuhan dari kebutuhan perubahaan struktur organisasi?
  1. Gaya desain Anda:
    Apakah Anda mempertahankan gaya desain dengan bangunan yang ada? Apakah Anda menginginkan desain yang terbaru atau canggih? Apakah Anda memperhatikan aspek desain yang langgeng atau ekologis?
  2. Alasan Anda mengajukan proyek ini:
    Aktifitas apa saja yang ditujukan dalam proyek ini?
  3. Otoritas Anda:
    Siapa yang akan mengambil keputusan? Tentang desain? Tentang biaya? Tentang tanggung jawab harian ketika proyek sedang berjalan?
  4. Harapan keseluruhan Anda:
    Apa yang Anda harap akan dicapai dalam proyek ini? Kepuasan pribadi? Mengesankan klien atau kompetitor Anda? Keunggulan bisnis Anda dalam sebuah komunitas? Memberikan suasana menyenangkan dan efisiensi yang lebih baik bagi karyawan Anda? Sebuah tempat yang lebih nyaman bagi Anda untuk Anda tempati?
Jika terlalu banyak ketidakpastian bagi arsitek Anda untuk menanggapi secara positif, ia bisa saja mengajukan usulan untuk melakukan penelitian pendahuluan atau studi banding sehingga Anda dapat menentukan kebutuhan-kebutuhan Anda pada informasi dasar yang nyata. Anda dapat menunjuknya atau seorang arsitek lain lagi untuk melakukan tugas studi ini bagi Anda dengan dasar perhitungan biaya jasanya persatuan waktu.

Memilih Arsitek yang Tepat untuk Anda

Mencari Arsitek

Sehubungan dengan kebijakan kerahasiaan data anggota, IAI tidak dapat memberikan member-list-nya.
Jika Anda berniat mencari Arsitek untuk proyek Anda, maka Anda bisa mengumumkan ketertarikan Anda disertai dengan kualifikasi tim arsitek yang Anda cari di web forum kami.

Panduan Memilih Arsitek

Memilih Arsitek memang bukanlah pekerjaan yang mudah, karena kualitas keprofesian para arsitek hanya bisa ditampilkan dari pengalaman dan pencapaian yang pernah diperolehnya. Untuk itu, masyarakat didorong untuk lebih bijaksana dalam menentukan arsitek mana yang tepat untuk menjalankan proyek yang hendak direalisasikan.

Pengenalan

Dalam proses awal, maka ada beberapa panduan ringkas yang bisa Anda jalankan sebagai tahap pengenalan akan tingkat kemampuan dan kualitas calon arsitek Anda:
  1. Arsitek Profesional IAI dilengkapi dengan Sertifikat Ke-Ahlian (SKA) yang diberikan dan diperpanjang dengan syarat-syarat yang ketat. SKA yang dikeluarkan oleh IAI tidak bisa dibeli sembarangan hanya karena uang, karena pada setiap pengajuannya setiap arsitek wajib memenuhi persyaratan-persyaratan yang sesuai dengan standar kompetensi Internasional (untuk SKA Utama) dan Nasional (untuk SKA Madya dan Pratama). Setiap arsitek yang memiliki SKA IAI, sangat terikat dengan kode etik keprofesian organisasi IAI. Anda bisa meminta kepada calon arsitek anda untuk menunjukkan bukti SKA yang mereka miliki.
  2. Anda dapat meminta contoh-contoh proyek yang pernah mereka tangani, dengan mengharapkan penjelasan yang lebih rinci tentang proyek-proyek itu secara mendetail untuk membuktikan keterlibatan mereka dan kesuksesan proyek tersebut.
  3. Anda dapat melakukan sayembara untuk mendapatkan hasil yang maksimal, karena sayembara itu sendiri memiliki persyaratan dan peraturan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda. Perihal sayembara yang dapat diakui oleh IAI, wajib mengikuti Peraturan Penyelenggaraan Sayembara Arsitektur IAI.

Pemilihan

Dalam proses memilih dan menyaring dari beberapa daftar calon arsitek, Anda dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan dasar yang bisa memberikan Anda kepastian tentang komitmen sang calon arsitek dalam melihat prioritas proyek Anda dalam agenda kerjanya.
  1. Apa yang paling penting untuk dibahas dan dipertimbangkan dalam proyek Anda menurut sang Arsitek?
  2. Apa tantangan dari proyek ini?
  3. Bagaimana sang Arsitek akan mengumpulkan informasi mengenai proyek ini?
  4. Siapakah dalam firma/biro mereka yang akan menjadi penghubung Anda? Apakah orang yang sama dengan yang mendesain? Siapakah yang akan mendesain?
  5. Seberapa tertariknya sang Arsitek dalam proyek ini?
  6. Seberapa sibuknya sang Arsitek saat ini?
  7. Apa yang membedakan sang Arsitek ini dengan yang lain?
  8. Bagaimana sang Arsitek menetapkan standar biaya jasanya?
  9. Apa saja langkah-langkah proses desain yang akan diambil?
  10. Bagaimana sang Arsitek akan menjalankan proses tersebut?
  11. Apa saja yang diharapkan oleh sang Arsitek untuk disediakan oleh Anda?
  12. Apa filosofi desain sang Arsitek tersebut?
  13. Apakah pengalaman sang Arsitek dalam merencanakan Anggaran Biaya?
  14. Apa saja yang akan disediakan oleh sang Arsitek dalam menjelaskan proyek Anda? Maket? Gambar? Atau animasi 3D?
  15. Jika batas pekerjaan sang Arsitek berubah, apakah akan ada biaya tambahan? Bagaimana menghitungnya?
  16. Apakah pelayanan yang akan diberikan oleh sang Arsitek ketika proyek berjalan?
  17. Seberapa besarnyakah tantangan yang akan datang ketika proyek berjalan? Apakah sang Arsitek dapat memprediksikan hambatan-hambatan yang akan terjadi?
  18. Apakah sang Arsitek dapat memberikan daftar klien-klien lampau yang dapat dihubungi?

Penentuan

Dalam menentukan arsitek yang tepat bagi proyek Anda, maka Anda harus mempertimbangkan bahwa nilai biaya jasa yang paling murah bukanlah segalanya. Pekerjaan keprofesian arsitek adalah mengenai pemberian pelayanan yang paling maksimal sesuai dengan standar minimal keprofesian yang harus diberikan oleh sang Arsitek dalam proyek Anda.
Batas-batas pekerjaan arsitektur harus dibahas secara jelas pada awal perjanjian kerja sama agar terhindar kesalahpahaman profesi dan/atau kekeliruan spesifikasi pekerjaan.
Para pengguna jasa dan arsitek yang digunakannya harus dapat saling memahami lebih dulu tentang rencana dan rancangan yang dikehendaki oleh kedua pihak, agar pada pelaksanaannya dapat terhindar biaya berlebihan karena kesalahan konstruksi atau misinterpretasi desain. Oleh karena itu, para pengguna jasa harus dapat menemukan calon Arsitek yang dapat berkomunikasi dengannya secara baik dan dapat memahami keinginannya.

Minggu, 03 Juni 2012

Saya ini Bertangan Kidal

MENJADI ORANG KIDAL


Kidal atau tidak itu sebetulnya bisa disebabkan dua faktor:
  •  Nature (bawaan lahir); atau
  •  Nurture (pengasuhan). Orang yang kidal karena bawaan lahir, terjadi karena otak  kanannya lebih dominan daripada otak kirinya.

Orang yang kidal lebih banyak menggunakan tangan kirinya daripada tangan kanannya blushing. Ia biasanya menggunakan tangan kirinya untuk berbagai pekerjaan seperti misalnya untuk menyisir rambut dan memasak. Menulis tidak dapat digunakan untuk menentukan apakah seseorang kidal atau bukan, karena sebagian orang yang kidal menggunakan tangan kanannya untuk menulis, sementara untuk segala hal yang lainnya menggunakan tangan kirinya.

Saya termasuk orang yg kidal. Iya bener!winking big grin – banyak teman-teman saya yang gak tahu kalo saya kidal padahal sudah berteman cukup lama (dasar gak perhatian sama temen!!! Hahaha... laughing). Kidal saya ini gak jelas juga asalnya darimana, genetik? Hmmm.. diantara semua keluarga saya yang kidal hanya saya saja thinking.

Saya juga gak ingat kapan saya pertama kali menjadi kidal. Untuk masalah kesopanan, misal dalam memberikan/menerima barang dengan tangan kanan gak ada masalah karena memang sudah diajarkan dari sejak kecil (tentunya dengan mengucap “permisi, saya kidal”, hehehe…). Tapi untuk masalah menulis saya gak bisa kalo pake tangan kanan. Malah anehnya, Kata teman2ku ada yang bilang kalo tulisan saya lebih baik dari tulisan mereka…, hahaha, Ge eR... Tangan kiri saya pun lebih kuat ketimbang tangan kanan.
Sempet waktu SD hendak memasuki SMP saya coba belajar nulis pake tangan kanan, lumayan lah sekarang bisa dikit dikit tapi masih jelek tulisannya. Tapi kalo saya nulis di papan tulis dengan huruf yang besar besar saya bisa pake tangan kanan, untuk nulis di kertas/buku yang masih jelek. Wkwkwkwk….

Kalo ada yang tanya, “lha kalo cebok pake tangan apa?” biasanya saya gak akan jawab, karena akan jadi serba salah. Kalo saya jawab pake tangan kiri, lha saya nulis2 selalu pake tangan kiri, ntar kalo ada orang yang pinjem pulpen/rapido sama saya ntar jijik.. Hehehe.. Kalo saya jawab pake tangan kanan.. Lhaaaaaaa… tambah rame ntar! biarlah itu menjadi rahasia saya.. hihihihi..

Untuk masalah otak, ah.. gak tahu saya.. yang pasti untuk matematika gak bagus bagus amat saya punya nilai, tergantung dosen/guru yang ngajar, kalo yang ngajar enak, bisa dapet A/B kalo dapet yg gak enak.. dapet D. Tapi ya syukurlah saya gak dapat D… Hehehe… Saya suka musik, tapi gak bisa main musik dan gak terlalu suka utk belajar main musik, walaupun sempet beberapa kali saya mimpi jadi pianis yang jago, sumpah!II… Saya suka menggambar dari kecil, suka sama hal-hal yg berbau seni lah (especially seni rupa).. mangkanya sekarang jadi arsitek/architect walaupun gak terkenal amat sih… Hahaha....rolling on the floor

At least, saya bangga dengan ke-kidal-an saya, dan… Saya bersyukur…
Saya termasuk anak yang sering dilarang memakai tangan kiri oleh orang sekitar saya,Sekali dua kali saya mencoba menggunakan tangan kanan, tapi tidak bisa - bisa juga,akhirnya saya tetap menggunakan tangan kiri sampai sekarang.

Menurut saya mau beraktifitas menggunakan tangan kanan atau kiri adalah hal yang sama saja, tergantung gimana kita memanfaatkan kedua tangan pemberian Tuhan ini menjadi hal - hal yang berguna bagi diri sendiri dan orang lain. Jadi dalam hal ini, tidak ada yang namanya jelek-bagus , sopan - tidak sopan.
Soal kesopanan, saya masih tahu batas batas etika dimana saya tidak boleh menggunakan tangan kiri, seperti pada saat bersalaman, menunjuk sesuatu, memberi sesuatu , menerima sesuatu ,makan  dan hal - hal lainnya...

Jadi.... Orang kidal itu tidak aneh, tapi istimewa.

Tentang Orang Bertangan Kidal

TENTANG ORANG KIDAL

Dunia ini diciptakan untuk orang-orang yang terlahir untuk menggunakan tangan kanan mereka.  Ya, karena semua peralatan diciptakan bagi para pengguna tangan kanan. Dan kami, sebagai orang yang terlahir sebagai orang kidal (pengguna tangan kiri), tentunya harus menyesuaikan diri. Kacian deh....

Banyak riset yang dilakukan terhadap para lefty seperti saya ini. Ada yang percaya kalau itu sudah merupakan keturunan. Saya pikir juga begitu, karena dari garis ayah saya, satu-satunya saudara perempuan ayah adalah kidal, dan itu br />gt;
Kembali saya teringat bahwa ketika kecil dan ibu saya menyadari bahwa putrinya bertangan kidal, beliau cepat-cepat mengambil alih dan mengajari saya menulis dengan menggunakan tangan kanan. Saat beliau datang ke TK tempat saya bersekolah, beliau selalu mengingatkan para guru untuk membantu mengalihkan tangan saya, bila kedapatan saya menggunakan tangan kiri.  Walaupun dulu, para guru saya selalu berkata,"biarkan saja bu, toh anak kidal banyak yang cerdas."
Namu ibu saya bersikukuh dengan alasan, sangat aneh melihat anaknya menulis dalam posisi miring dan beliau tidak ingin kelak, anaknya menjadi bahan olok-olokan teman sebayanya...Oh Mum, you are so thoughtful but...you forgot one thing...the world is meant for the right handers not for the lefty!


Singkat cerita usaha beliau berhasil, begitu memasuki gerbang sekolah dasar, saya berhasil menulis dengan tangan kanan. Apakah itu sebuah keberhasilan?  Bertahun-tahun setelah itu dan saat saya tumbuh dewasa, serta mempelajari lebih dalam tentang orang kidal ini, ada satu kenyataanu saling berhubungan, bagian otak kiri mengontrol bagian kanan tubuh dan begitu sebaliknya. Dominasi tangan juga dikontrol oleh bagian otak yang berlawanan, yaitu tangan kanan dikontrol oleh otak kiri dan sebaliknya.  Karena itulah para ahli bisa bilang begini "only left-handers are in their right minds!".

Kenyataan ini membuat para orang kidal lebih menjadi lebih kreatif dan menjadi visual thinker. Ini adalah data yang didapat oleh para peneliti di luar negeri sono, dalam bidang tertentu seperti seni dan musik juga media pada umumnya, terdapat persentase yang lebih tinggi bagi para orang kidal dibanding yang bertangan kanan.  Juga menurut mereka, ada lebih banyak arsitek kidal lho, karena para orang kidal pada umumnya jauh lebih baik dalam hal persepsi dan berpikir 3-D (Hal ini mengingatkan saya akan hasil psikotes jaman SMA dulu, di mana pada sektor "Orientasi Ruang dan Bidang", saya mendapat nilai tertinggi pada kolom penilaian yang sudah tertera di situ).

Kalau ada persepsi masyarakat bahwa orang kidal itu ceroboh serta terlihat aneh dan kikuk, itu bukan karena bawaan alamiah para orang kidal, tapi karena kami terpaksa untuk menggunakan semua peralatan yang diciptakan bagi pengguna tangan kanan, yang  artinya benar-benar berbalik arah bagi para orang kidal.

Coba perhatikan juga tempat memasukan kartu di shelter busway atau di gedung perkantoran, atau juga di mesin anjungan tunai mandiri (ATM)...semua terletak di sebelah kanan! Sehingga, para orang kidal seringnya harus menyilangkan tangan atau...kalau tergesa-gesa, membiarkan tangan kirinya ke tmpat memasukkan kartu di bagian kiri dan akibatnya...yang terbuka justru di sisi lain...Hhhmmm apakah para orang kidal harus dipaksa menjadi  Ambidextrous? Yang artinya menggunakan kedua tangan dengan sama baik dan mudahnya.

Minggu, 20 Mei 2012

Profesi dan Profesionalisme Seorang Arsitek

ETOS KERJA , ETIKA PROFESI DAN PROFESIONALISME BAGI ARSITEK DALAM BERKARYA

PENGANTAR

Pembangunan kota-kota di Indonesia yang berlangsung saat ini cukup pesat, tumbuhnya kawasan-kawasan industri, perumahan, perdagangan, wisata dan budaya serta gedung-gedung yang mengisinya tentunya tidak lepas dari peran para arsitek penggagasnya . apabila kita cermati fenomena yang berkembang saat ini di masyarakat, baik buruknya perkembangan kota dan bangunan pengisinya tersebut yang dituding paling bertanggung jawab adalah rekan-rekan arsitek kita. Pada satu sisi, kondisi ini merupakan hal positif bagi para arsitek aoabila rancangan yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan masyarakat pengguna dan membawa kemaslahatan bagi banyak orang, tetapi menjadi sebaliknya merupakan musibah bagi para arsitek apabila rancangan yang dihasilkan membawa ketidak nyamanan bagi pengguna dan banyak orang di lingkungannya. Keduanya membawa dampak moral yang terus akan mengikuti para arsitek penggagasnya selama bangunan/obyek rancangannya masih berdiri atau bahkan sampai si arsitek tersebut telah meninggal dunia.
Profesi arsitek terus berkembang setiap tahunnya sedangkan pekerjaan yang tersedia belum sebanding, dan apabila dilihat dalam konstelasi pekerjaan pembangunan yang berkembang saat ini, keberadaan seorang arsitek menjadi lebih sempit kiprahnya. hal ini tentunya menyebabkan tingkat persaingan yang semakin tinggi, Persaingan yang positif tentunya merupakan sesuatu yang membanggakan, karena si arsitek berupaya meningkatkan kemampuan dan kinerjanya dalam memberikan layanan jasa pada pemberi pekerjaan, sehingga memang pantas si arsitek tersebut mendapatkan pekerjaan itu, tetapi persaingan yang negatifpun banyak kita jumpai di dunia konsultansi, fee perencanaan yang rendah, kualitas perencanaan yang kurang baik dengan memanfaatkan ketidak tahuan pengguna jasa arsitek, ketidak pedulian arsitek pada lingkungan dan regulasi yang berlaku, dsb , sering dikeluhkan dilingkungan arsitek atupun pemberi pekerjaan.
Kiranya penting untuk memberikan pemahaman tentang kode etik, profesi dan etos kerja sedini mungkin bagi seorang calon arsitek, harapannya ketika nantinya berkarya telah berbekal pemahaman bagaimana seharusnya arsitek itu berkarya secara benar. Karena harus disadari bahwa berhasil atau gagalnya suatu proses pembangunan atau penciptaan karya, akan menyangkut pula seberapa besar kemampuan, keahlian dan ketrampilan yang dimiliki oleh seorang arsitek dan seberapa kemauan si arsitek dalam menumpahkan seluruh kemampuan, ketrampilan dan keahliannya dalam pekerjaan pembangunan yang menjadi tanggung jawabnya.

Arsitek bukan ‘masterbuilder’

Dalam pekerjaan pembangunan, Arsitek ncangan arsitektur, tata ruang dan estetika.
Hal diatas dapat juga dipahami mengingat pada kurikulum pendidikan arsitektur yang terdapat pada perguruan tinggi penghasil para sarjana teknik arsitektur, pengurangan jumlah SKS dan lama waktu studi serta keberadaan mata kuliah pilihan yang diadakan untuk menjawab pasar menguatkan kondisi tersebut. Yang masih menggembirakan adalah dalam proses penciptaan sejak masa kuliah atau pengalaman, calon arsitek dibekali dan memebekali dirinya dengan kemampuan dan ketrampilan yang khas, keahlian berpikir mengurai dan memadukan analisis sekaligus sintesis, mengolah seni, keteknikan dan kegunaan, kemampuan memandang secara spatial dan total. Melihat bagian dalam keseluruhan dan keseluruhan dalam bagian. Belum lagi kemampuan melihat ‘ciptaan yang belum tercipta’, keahlian-keahlian inilah yang tetap menempatkan arsitek pada posisi penting dalam proses pekerjaan pembangunan nantinya. ( bambang supriyadi, perencanaan dan perancangan arsitektur, 2006).
Di lingkup Asia atau bahkan dunia sepakat bahwa yang dimaksud dengan arsitek professional itu adalah arsitek berpendidikan S1 ( lima Tahun ), sedangkan pendidikan arsitektur di Negara kita hanya 4 tahun ( S1 ), sehingga ke depan diharapkan muncul pendidikan profesi 1 tahun sebagai wujud pemberian bekal yang lebih aplikatif dan mendasari kemampuan calon arsitek yang akan berkarya.

Perkembangan Peran Arsitek Dalam Konstelasi Proyek.

Secara tradisional. Arsitek dan pemberi tugas mempunyai hubungan langsung, seiring dengan besarnya skala pekerjaan, terdapat berbagai bentuk variasi pola hubungan kerja, baik secara vertical ataupun horizontal. Secara horizontal, berbagai macam disiplin ilmu ini dapat berasal dari satu perusahaan yang bersifat “ in-house”. Pengembangan dari pola horizontal ini adalah masing-masing disiplin ilmu merupakan individu perusahaan dan langsung berhubungan dengan pemberi tugas. Variasi dari pengembangan horizontal ini adalah bahwa masing-masing konsultan ini berhubungan dengan pemberi tugas melewati badan/perusahaan menejemen proyek, bahkan dalam beberapa kasus posisi arsitek perencana dapat saja terdiri dari gabungan beberapa arsitek/konsultan arsitek.
Secara vertical untuk kasus tertentu, pemberi tugas tidak hanya mengandalkan satu lapis arsitek, tetapi dari beberapa lapisan arsitek, mulai dari arsitek konseptor, arsitek pengembangan disain, arsitek pendokumentasi proyek ( architect of record ).
Negara kita yang secara praktek menganut perdagangan bebas ( AFTA, APEC dan WTO) memungkinkan para pemilik proyek mencari arsitek/konsultan asing, terutama sebagai konseptor dan pengbang disain. Keanekaan ini jelas merupakan tantangan lebih lanjut bagi para arsitek yang berpraktek, tinggal bagaimana mensikapi dan membekali diri untuk memenangkan persaingan.
Pada tingkatan ini Pengguna jasa/ pemilik proyek menganggap etos kerja profesi arsitek itu adalah :
  • Seorang yang menjunjung tinggi etika dan tata laku profesi dengan tertib
  • Seorang terpercaya yang dapat mendampingi atau mewakili pemilik /pengguna jasa dalam melaksanakan proses pembangunan.
  • Orang yang berkepribadian luhur, jujur dan trampil dalam keahliannya dan berdedikasi terhadap profesinya.
  • Seorang yang adil dan bijaksana dalam menimbang, sehingga orang lain tidak dirugikan
  • Seorang yang berupaya memberikan yang terbaik dalam keahliannya untuk kepentingan semua yang terlibat didalam proses pembangunan( pedoman hubungan kerja antara arsitek dan pemberi tugas, IAI, 1986 )

Anggapan pengguna jasa/pemilik proyek terhadap profesi arsitek tersebut menuntut arsitek untuk memiliki sifat :
  • Komunikatif, berkaitan dengan kemudahan akses, kontak person dan kelancaran informasi perkembangan pembangunan terjaga dan penguasaan bahasa asing.
  • Berpengalaman, berkaitan dengan pengalaman arsitektural, teknis, kepranataan dan kepekaan lingkungan.
  • jujur dan bertanggung jawab, berkaitan dengan karya, informasi, kepranataan dan perhitungan fee.
  • Kreatif, berkaitan dengan kemampuan teknis disain, estetis dan menejerial.
  • effektif dan effisien, berkaitan dengan kemampuan menghitung estimasi biaya berdasarkan harga satuan terbaru secara rinci, kemampuan melaksanakan ‘value enginerring’ terhadap biaya pelaksanaan, kemampuan pemilihan metoda pelaksanaan pembangunan dengan teknologi yang tepat agar dapat menghemat waktu serta biaya pembangunan serta kemampuan memilih bahan bangunan yang tepat, cepat pemasangannya tanpa mengurangi estetika.
  • mempunyai sense of business. Hal ini berkaitan dengan investor atau pengembang, yaitu kemampuan memahami akuntansi, studi kelayakan, cashflow, mempunyai keuletan tinggi, kearifan terhadap idealisme serta kemampuan lobby.( Soeroso,SR, Pandangan dan harapan pengguna Jasa thd Arsitek, 2007 )

Etika Profesi, Kode Etik dan Etos Kerja Profesi Arsitek

Kata ‘Profesi’ ( profession ) berarti mengaku/menyatakan diri secara gambling/tegasdan terbuka di depan umum. Pengertiannya adalah ‘panggilan ( vokasi) yang berdasar pada latihan keahlian khusus ( desain ) yang panjang untuk dapat memberikan layanan tertentu kepada public”.
Didalam praktek pada hakikatnya, profesi adalah keahlian tertentu yang diabdikan sebagai suatu pengikatan janji(komitmen) oleh ahlinya dalam mencari nafkah dengan berkarya. Berprofesi adalah lebih dari sekedar bekerja ( okupasi ), peofesi juga lebih dari sekedar panggilan ( vokasi ). Profesi bersifat, dipresentasikan dengan bekerja dan berkarya secara penuh purna waktu dengan penuh pengabdian ( dedikasi ) dan kecintaan yang dalam ( devosi ).
Jadi profesi itu bersumber pada bagian yang terdalam dalam diri manusia yang kemudian dimanivestasikan dalam bentuk panggilan nurani, untuk berkarya dengan pengabdian, pengamalan ilmu dan keahlian untuyk kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Profesi pada akhirnya mempunyai arti baku sebagai suatu pekerjaan ( occupation ) dengan cirri-ciri suatu pengakuan di depan umum mengenai keahlian ( skill ), keilmuan ( learning ) dan kepakaran ( expertise ) yang ditawarkan sebagai jasa yang menyangkut kepentingan orang lain.
Proses menyatakan diri tidak dapat langsung begitu saja, tetapi melalui tahapan dalam suatu proses. Harus ada yang menyatakan bahwa seseorang itu “ ahli ‘ dan tidak bias lain, yang berhak menyatakan adalah ‘kelompok’ yang juga memiliki keahlian dibidang yang sama dan kelompok ini merupakan embrio kelahiran ‘organisasi profesi’. Organisasi ini yang kemudian menetapkan criteria dan syarat untuk menyatakan seseorang adalah ahli dan dapat menjadi anggota kelompoknya. Dalam konteks ini kelompok ini adalah Ikatan Arsitek Indonesia ( IAI ).
Menghayati bahwa profesi adalah panggilan nurani, maka praktek berprofesi menuntut dijalankannya kwajiban etis terhadap masyarakat. Kwajiban-kwajiban etis yang dirasakan dan disepakati olehkomunitas profesi dibidangnya masing-masing, secara formal diujudkan menjadi ‘Kode Etik’ dan disepakati kekuatan hukumnya oleh kelompok itu.
IAI menyusun etika profesinya kedalam kode etik arsitek dan tata laku profesi arsitek yang wajib dipatuhi dan dijunjung tinggi oleh anggota-anggotanya dalam menjalankan profesi. Penerapan Etika Profesi memberikan konsekuensi langsung pada tiga tanggung jawab, yaitu:
  • Responsibility, tanggung jawab moreal.
  • Liabilitry, tanggung jawab pada ikatan janji.
  • Accountability, tanggung jawab pada kontrak perjanjian.

Profesi, professional dan berprofesi

Dalam pengertian tersebut di atas, maka dalam profesi harus dicakup :
  • Adanya keahlian khusus
  • Adanya tanggung jawab
  • Adanya kesejawatan
Bahwa Tujuan Berprofesi adalah :
  • Memberikan karya yang terbaik yang bias dihasilkan
  • Sebesar-besarnya memberikan perlindungan kepada masyarakatnya.
Bahwa Kaidah berprofesi adalah :
  • Mencari nafkah dengan mengabdikan keahlian sebagai pelayanan untuk kepentingan masyarakat.
  • Tidak merugikan masyarakat dengan menghindari terjadinya pertentangan kepentingan dan oleh karena itu memiliki pegangan kode etik dan kaidah tata laku profesi.
Bahwa pengertian professional adalah seorang yang mencari nafkah dengan berprofesi yang berciri utama sebagai berikut :
  • Mandiri-independent
  • Bekerja penuh, purna waktu
  • Berorientasi pada pelayanan, mengabdi pada kepentingan umum
  • Memiliki keahlian khusus yang berlatar belakang pendidikan tertentu
  • Tereus menerus mengembangkan ilmu dan keahliannya
  • Profesional juga berarti cara kerja yang tertib, bertanggung jawab, bertanggung bayar dan bertanggung gugat.
Praktek berprofesi berarti melaksanakan janji komitmen bagi si-profesional, untuk berkarya sebaik-baiknya melalui hubungan antara dia dan masyarakat yang membutuhkan keahliannya dan mempercayainya. Interaksi dalam hubungan kerja ini merupakan hal yang terpenting dalam praktek berprofesi. Hubungan kerja ini terutama didasarkan oleh saling percaya. Aturan hubungan kerja professional harus diwujudkan dalam bentuk pegangan yang disatu pihak berbentuk landasan hokum untuk menjamin perlindungan terhadap masyarakat yang menggunakan jasa professional itu, serta untuk menjamin nafkah bagi dan dapat dihasilkannya karya yang terbaik oleh siprofesional. Dilain pihak berbentuk kode etik dan kaidah tata laku profesi, untuk menjamin terhindarnya tindakan kesewenang-wenangan. Esensi dari peraturan/perundangan tentang profesi adalah mengatur seluk beluk interaksi dalam praktek berprofesi, untuk tujuan sebesar-besarnya memperoleh hasil karya yang terbaik dan jaminan perlindungan kepada masyarakat.

PENUTUP

Bertambahnya jumlah arsitek yang berkarya dan terbatasnya jumlah pekerjaan pembangunan yang tersedia tentunya akan meningkatkan persaingan antar arsitek, persinggungan tentunya acapkali terjadi, kedepa tinggal bagaimana para arsitek mensikapinya. Dengan memahami dan menerapkan kaidah tata laku profesi arsitek diharapkan masing-masing arsitek baik secara indifidu ataupun institusi memacu diri untuk meningkatkan kemampuan dalam menjalankan profesi arsiteknya dengan penuh tanggung jawab dan bermartabat.

Sabtu, 05 Mei 2012

Rayuan Gombal...

Di saat aku nggak telpon kamu, Bukan berarti diriku melupakan dirimu, Tetapi aku hanya memberi waktu kamu buat ngangenin aku say... Glooodak...

Dan sekarang sudah menjadi trend baru di kalangan remaja saat ini karena banyaknya acara Tv swasta yang menayangkan komedi yg diselingi dengan Rayuan Gombal dan Kata kata Ter Gombal seperti berikut ini :

Rayuan Gombal
Co : Dek, Bapak kamu pilot ya?
Ce : Iya Bang..
Co : Soalnya kamu udah nerbangin hatiku

Rayuan Gombal
Co : Di rumah kamu pasti punya banyak kaset Rhoma Irama ya?!?”
Ce : Kok Abang tau sih??
Co : Soalnya kamu telah mengadu dombakan hatiku..

Rayuan Gombal
Co : Neng, punya nomor rekening nggak?”
Ce : Ada Bang, emang buat apaan??”
Co : Buat transfer hatiku ke hatimu”

Rayuan Gombal
co : Bapak kamu tukang kebun ya?
ce : kok tau?
co : karna kamu telah menaburkan benih” CINTA DI HATIKU

Rayuan Gombal
co : bapak kamu tukang tambal ban yahhhh …????
ce : koq tau sehhhh…?????
co : iya …. soalnya kamu udah menambal hatiku dengan cintamu….

Rayuan Gombal
co : bapak kamu ahli kunci yah….”?????
ce : iya…koq tau?
co : iya.karna kamu udah berhasil membuka kunci hatiku…..

Rayuan Gombal
Co : Mbak jangan ngomong ya..
Ce : Lho.. emang kenapa..?
Co : Karena biasanya aku malemnya enggak bisa tidur.. kalo abis denger suara dari bibirmu yang indah…

Rayuan Gombal
co : neng bapak kamu tukang bangunan ya ??
ce : kok tahu ??
co : krn kamu telah menghancurkan hatiku.

Rayuan Gombal
co : neng bapak kamu seorang nelayan ya??
ce : kok yahu ??
co : karena kamu telah menjala hatiku

Rayuan Gombal dan Kata kata Ter Gombal
ce : bang, punya formalin ga ?
co : ga punya
ce : kalo boraks punya ga ?
co : ga, emang buat apa ?
ce : buat mengawetkan cintaku padamu bang

Rayuan Gombal
Co : knapa yah kalo tiap liat bulan slalu inget neng?
Ce : lho ko gitu bang?
Co : iya, soalnya mata neng seindah bulan

Rayuan Gombal
cow : neng… kamu capek ya….?
cew : gk kok bang….
cow : kok kamu kelihatan capek….?
cew : emang knapa bang…?
cow : soalnya abang lihat, kamu berlari-lari terus di hati abang…

Rayuan Gombal
cowo : neng punya pisau gak..??
cewe : WAH gak punya bang, mang buat apa bang…???
cowo : buat membelah hatiuku karena penuh dengan nama dan cinta mu..!!!

Rayuan Gombal
Cowo : Sayang aku di diagnosa sakit jantung
Cewe : Hah! Ko bisa ?
Cowo : Iya. Jantungku selalu berdegup kencang bila di dekat kamu

Rayuan Gombal
cowok : kamu tau gak kemarin pas hujan reda, pelanginya tinggal setengah..??
cewek : enggak, emang kenapa kang??
cowok : karena yang setengahnya lagi ada di mata kamu say...

Rayuan Gombal
co : eh neng tau gak bedanya kupu-kupu sama neng…?
ce : enggak bang..emang apa?
co : bedanya tu kalo-kupu terbang bebas di angkasa, kalo kamu terbang bebas di hati abang…

Rayuan Gombal
Cow : neng bapak kamu hobi nya main panah ya..?
Cew : kok tau bang
Cow : Karena kamu sudah memanah hati ku

Rayuan Gombal
Cow : Ayah kamu satpam ya yank…
Cew : Koq tau sih yank…
Cow : Boleh minta tolong ga yank aku…
Cew : Minta tolong apa yank…
Cow : Tolong dong jaga hatiku agar slalu ada di hatimu…

Rayuan Gombal
cewek : “sayang, aku pengen jadi polwan deh…”
cowok : “emangnya kenapa?”
cewek : “soalnya biar bisa borgol hati kamu…”

Rayuan Gombal
cwo : Neng’ ada nggak sih arsitek terhebat di dunia ini ??
cwe : nggak tau bang’
cwe : emang kenapa bang kalo ada ??
cwo : kalo ada, abang pengen suruh dia buat jembatan dari hati abang ke hati eneng ..

Bila menurut sobat sekalian Rayuan Gombal dan Kata kata Ter Gombal di atas ini kurang, bisa sobat tambahin melalui kotak komentar di bawah yaaa... Thanks ya friend.....

Senin, 23 Januari 2012

APAKAH KALIAN TAHU PENYEBAB ORANG MENJADI BERTANGAN KIDAL?


APA PENYEBAB ORANG MENJADI BERTANGAN KIDAL?

Para peneliti yang mempelajari kecenderungan penggunaan salah satu sisi tangan pada manusia telah sepakat bahwa sisi tangan pilihan (kanan atau kiri), kemungkinan besar ditentukan oleh penyebab biologis dan merupakan faktor genetis yang diwariskan secara turun-temurun. Mereka berpendapat bahwa perkembangan manusia sebagai makhluk sosial mengharuskan manusia saling berinteraksi antara sesamanya dan meningkatkan kemampuan verbal dan bahasa mereka untuk mendukung interaksi tersebut. Hal ini tentunya memerlukan perkembangan belahan otak kiri yang memadai, karena seperti kita ketahui, kemampuan verbal dan bahasa lebih banyak diatur oleh belahan otak bagian kiri. Karena otak kiri ini juga mengontrol gerakan tubuh bagian kanan, terutama gerakan tangan yang dibutuhkan untuk menghasilkan bahasa tertulis, sehingga kebanyakan orang di dunia ini (sekitar 85%) akan lebih cenderung menggunakan tangan kanan mereka.

Lantas mengapa masih terdapat manusia (sekitar 15%) yang bertangan kidal? Teori genetis yang dikemukakan di atas menjelaskan kecenderungan penggunaan salah satu sisi tangan diatur oleh sebuah gen yang memiliki sepasang alel (dua manifestasi dari sifat gen di lokasi genetis yang sama). Alel tersebut adalah alel gen D (singkatan dari dextra, bahasa latin yang berarti kanan) yang membawa sifat gen dari individu bertangan kanan. Dan alel yang lainnya adalah alel gen S (singkatan sinistra, berarti kiri).

Jika seorang individu memiliki pasangan alel DD, maka orang tersebut akan bertangan kanan. Ketika individu memiliki pasangan alel DS, ia dapat menjadi individu yang bertangan kanan atau dapat pula bertangan kidal karena kedua alel ini memiliki sifat yang sama kuat dan tidak saling menutupi, jadi tergantung dari pilihan dan kebiasaan individu tersebut untuk menjadi orang yang bertangan kanan atau kidal. Dan yang terakhir, orang yang bertangan kidal adalah individu yang memiliki pasangan alel SS.

Teori ini dapat menjelaskan kenapa kebanyakan orang bertangan kanan. Hal ini dikarenakan alel gen D lebih banyak dijumpai sehingga lebih banyak diwariskan sebagai bagian dari warisan genetis individu. Di sisi lain teori ini juga dapat menjelaskan tentang keberadaan anak bertangan kanan dalam keluarga dengan orang tua kidal dan juga sebaliknya yaitu adanya anak kidal dalam keluarga dengan orang tua bertangan kanan. Karena, misalnya saja pasangan orang tua yang sama-sama memiliki alel DS (dapat bertangan kanan atau dapat pula kidal) akan memiliki anak dengan 4 kemungkinan kombinasi pasangan alel yaitu DD (bertangan kanan), DS (dapat bertangan kanan atau dapat pula kidal) dan SS (kidal).

Selain karena faktor genetis di atas, kecenderungan penggunaan salah satu sisi tangan juga dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti faktor budaya, lingkungan dan sosial. Karena seperti dijelaskan di atas, individu dengan pasangan alel DS memiliki peluang untuk menjadi bertangan kanan atau menjadi kidal sama besarnya. Jadi pilihan individu tersebut mungkin dipengaruhi oleh kebiasaan keluarga dan lingkungan tempat ia bertumbuh kembang. Faktor lain seperti cacatnya salah satu tangan juga dapat mempengaruhi pilihan sisi tangan yang digunakan. Karena seseorang biasanya akan menggunakan sisi bagian tubuhnya yang lebih kuat untuk melakukan aktifitas.

Rabu, 26 Oktober 2011

Penguasaan Computerized Drawing dan Freehand Drawing

PENTINGNYA PENGUASAAN COMPUTER AIDED DESIGN (CAD) DAN FREEHAND DRAWING DALAM DUNIA KERJA DI BIDANG JASA KONSULTANSI 

Perkembangan teknologi komputer, khususnya dalam dunia arsitektur sangat pesat, baik dari segi perangkat keras, perangkat lunak ataupun jasa pelayanannya. Peranan komputer dalam usaha jasa konsultansi sampai akhir tahun 1990-an baru terbatas pada konsultan-konsultan besar tetapi kondisi saat ini penggunaannya hampir merupakan kebutuhan utama bahkan pada arsitek perseorangan. Salah satu teknologi computer yang diterapkan dibidang arsitektur adalah Computer Aided Design ( CAD ), penggunaannya dianggap sebagai alat bantu gambar yang mentransfer pekerjaan di atas meja gambar ke layar monitor.
Kemajuan komputer dan CAD pada khususnya harus diakui membawa kemudahan dalam menghasilkan produk gambar dengan teknis yang baik dan memberi banyak kemudahan serta keuntungan dalam dunia jasa konsultansi, tetapii hanya sebagian yang dapat dievaluasi dengan mudah, sebagian lainnya merupakan keuntungan yang tak terukur secara kuantitatif, seperti peningkatan kualitas pekerjaan, informasi akurat dan pengaturan yang lebih baik. Hal ini tentunya membawa perubahan pada kurikulum pengajaran pada dunia pendidikan , khususnya sekolah kejuruan dan keteknikan, yaitu dengan mencantumkan CAD sebagai mata kuliah wajib atau pilihan, sebagai tambahan muatan ataupun pengganti pelajaran menggambar arsitektur.
Dalam dunia jasa konsultansi, CAD telah membuktikan diri sebagai alat disain dan perencanaan produk yang baik, begitu selesai, gambar-gambar CAD dapat direvisi dengan mudah, diubah, diperbaiki, dicetak atau dibuat salinannya dalam waktu yang relative singkat. Keuntungan utama adalah dalam hal ketepatan, kemampuan disain, kualitas gambar serta dokumentasi yang tinggi, sementara kesuksesan dan kegagalan dalam memanfaatkannya, umumnya tidak disebabkan oleh teknologi CAD yang ada, tetapi lebih ditentukan oleh bagaimana menejemen dan pengelolaan pemanfaatan CAD tersebut dilakukan.
Pada perkembangannya saat ini didunia pendidikan dan dunia kerja/ jasa konsultansi terdapat beberapa pandangan yang keliru terhadap pemakaian CAD karena dianggap setelah membeli system CAD berarti membeli kecerdasan dan konsultan disain dan manfaat CAD akan dicapai secara optimal. Sedangkan terhadap produk yang dihasilkan dirasakan adanya kesenjangan kualitas disain dari pemakainya. Kenyataan menunjukkan apabila pemakai CAD mempunyai kemampuan freehand drawing atau dasar-dasar menggambar tangan yang baik akan menghasilkan produk yang lebih baik jika dibandingkan dengan pemakai yang kurang//tidak mempunyai kemampuan gambar tangan yang baik, hal ini mengartikan bahwa CAD disini hanya berfungsi sebagai alat untuk membantu mewujudkan rancangan. Disisi lain produk yang dihasilkan dalam setiap tahapan pekerjaan dalam jasa konsultansi tidak semuanya tepat untuk menggunakan CAD, sebaliknya juga tidak semuanya tepat menggunakan freehand drawing/manual,
Dengan demikian akan menarik untuk mengerti produk-produk dalam tiap tahapan pekerjaan jasa konsultasi yang mana paling tapat digunakan system CAD dan yang mana cocok menggunakan manual/freehand drawing .
Harapannya dengan membandingkan keduanya akan memberikan masukan pada dunia pendidikan yang nantinya akan menghasilkan tenaga-tenaga professional di bidang keteknikan, khusunya arsitektur dalam menata kembali kurikulum pendidikannya

PENGANTAR
Pentingnya penguasaan Computer Aided Drafting ( CAD ) dan freehand drawing terhadap kualitas produk perencanaan dan perancangan dalam dunia kerja konsultan perencana ini akan memperhatikan dua gatra. Gatra pertama, adalah penggunaan CAD dan freehand drawing serta terapannya dan kedua, adalah kualitas produk perencanaan dan perancangan konsultan
.
Freehand Drawing dan Terapannya
Gambar freehand atau menggambar tangan bebas untuk membuat skesta secara cepat dalam memvisulisasikan suatu obyek ataupun gambar – gambar teknik sering dilakukan oleh orang – orang yang terlibat pada suatu pekerjaan tertentu dan apabila diperhatikan produk gambar yang dihasilkan masing – masing tidak sama antar satu dengan yang lain.
Kemampuan gambar dan bakat seseorang amat berhubungan, artinya semakin baik bakat seseorang dalam menggambar akan semakin mudah mengembangkan teknis penguasaan gambar dalam memvisulaisaikan suatu obyek, tetapi bukan berarti yang kurang berbakat dalam menggambar tidak dapat mempelajarinya. Teknis menggambar dapat dipelajari walaupun hasil yang didapatkan tidak dapat optimal. Hal ini dat dilihat pada dunia pendidikan kejuruan kita. Freehand pada masa pendidikan, teknis menggambar tangan bebas selalu diberikan pada kurikulum sekolah – sekolah kejuruan dalam porsi yang cukup, hal ini menunjukan bahwa freehand atau menggambar tangan bebas amat penting sebagai bekal yang harus dikuasai para lulusanya. Untuk maksud terebut kerapkali dalam menerima anak didik dilakukan test kemampuan gambar.

Penguasaan Teknis Freehand Drawing
Freehand drawing atau gambar tangan berdasarkan tujuannya dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu Sketsa, gambar presentasi, gambar teknik.
Untuk dapat membuat gambar dengan baik perlu diperhatikan beberapa prinsip dasar dengan cara – cara menghasilkan gambar yang baik. Umumnya seseorang perancang harus memperlajari tata cara menggambar lebih cepat dari yang lain , tetapi memang mereka harus menguasai prinsip / tata cara menggambar dan mempraktekannya supaya memiliki keahlian tersebut. Prinsip / tata cara yang dimaksud adalah :

1. Komposisi
Kesatuan
o Diperlukan pengaturan antara obyek utama dan obyek penunjang
o Obyek Utama harus menempati bagian terbesar dari sketsa tersebut, sehingga tampak sebagai bagian terpenting dan memerlukan perhatian khusus
Tekanan
o Pemberian rendering yang cermat dan kontras yang baik dengan memperhatikan arah sinar merupakan cara tepat untuk menghadirkan tekanan.
Keseimbangan
o Pengaturan obyek utama gambar dan penunjangan dengan memberikan penekanan yang sesuai
2. Proporsi
o Bentuk obyek gambar menentukan format dan kedudukan kertas gambar
3. Sudut Pandang
o Setiap bagian dari obyek gambar tidak sama menariknya. Perspektif 3 dimensi lebih mudah dimengerti.
4. Kesan 3 dimensi
Kontras
Naung dan Bayangan
5. Elemen – elemen Penunjang
o Imaginasi suasana akan terlihat
o Faktor Pembanding atau skala

Dengan menguasai teknis penggambaran freehand diharapkan seseorang dapat memvisualisasikan suatu obyek gambar dengan benar dan tepat, sehingga pembaca gambar dapat mengerti dan memahami dengan tepat pula.
Keberhasilan teknis penggambaran di atas dapat dicapai dengan ataupun tanpa alat bantu , tetapi faktor manusia yang mengopersikan atau menciptakan gambar tesebut amat dominan disini.

Gambar freehand dapat dilakukan dengan teknik pencil dan tinta,
Kedua teknis penyelesaian ini mempunyai kelebihan dan kekurangan masing – masing. Teknik menggambar dengan pencil jarang digunakan sebagai gambar presentasi, tetapi akan membantu seorang perencana dalam membuat sketsa secara tepat, keuntungan yang lain adalah kemungkinan yang besar untuk memberikan perbedaan nada ( tone ) sehingga memperkuat kesan tiga dimensinya. Sedangkan teknik tinta sering digunakan dalam mempresentasikan gambar.

Computer Aided Design ( CAD ) dan terapannya
Disisi lain CAD difungsikan untuk menggantikan fungsi pencil, pena, kertas dan drafter, hal ini tentu saja didukung dengan peralatan computer. ( Krisnamoorthy, 1991 ). Aspek positif CAD dapat dipaparkan sbb :
  • Sistem CAD dapat membebaskan drafter atau arsitek perencana dari kesalahan yang sering terjadi pada proses penggambaran secara manual
  • CAD dapat diprogram pada awal penggunaannya dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, sehingga dapat membantu menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dan menambah keakuratan dalam penggambaran.
  • Bagaimanapun CAD adalah suatu alat bantu dengan kemampuan dan kecepatan yang tinggi, perubahan dan perbaikan kesalahan akan dengan cepat dapat dilakukan. Hal ini tentunya memberikan nilai ekonomis pada perubahan dalam melakukan persiapan penyajian gambar.
Keuntungan potensial yang diperoleh dengan menggunakan system CAD ( Satrio Sumantri, 1989 ) adalah :
  1. Peningkatan produktifitas, tergantung pada rincian rancangan( makin rinci, maka produktifitas makin meningkat), Tingkat simetri gambar rancangan (makin banyak bagian simetri, makin tinggi produktifitas ), besar kecilnya data dan tingkat kerumitan gambar ( makin rumit, makin tinggi produktifitasnya )
  2. Waktu Produksi lebih singkat, system CAD yang interaktif akan mempercepat proses pembuatan gambar atau model.
  3. Analisis terhadap hasil rancangan, system CAD mempunyai kemampuan analisis, proses perancangan dan analisa dapat dilakukan dengan system yang sama.
  4. Rancangan yang lebih baik, Dalam perancangan dapat dilakukan perubahan sehingga terdapat alternative rancangan dengan cepat.
  5. Pengurangan kesalahan, system CAD yang interaktif dapat mengurangi kesalahan yang terjadi dalam proses perancangan, penggambaran dan Penyusunan dokumentasi. Dalam system CAD tak diperlukan lagi pengolahan informasi secara manual setelah gambar awal selesai dibuat.
  6. Peningkatan ketelitian. Dengan sistim CAD pengontrolan dimensi akan jauh lebih teliti. Sistem CAD akan memberikan rancangan kurva ruang (3 dimensi ) yang jauh lebih teliti daripada rancangan secara manual.
  7. Memudahkan dalam perencanaan. Dengan adanya kemampuan untuk melakukan pandangan dari berbagai sudut oleh sistim CAD maka akan memudahkan dalam memilih dan merencanakan perkakas.
  8. Pengendalian prosedur perubahan teknis, dengan sistim CAD maka pengendalian prosedur perubahan dapat dilakukan dengan baik. Gambar – gambar dan dokumen asli disimpan dalam basis data sistim CAD. Hal ini akan memudahkan dalam melakukan pengecekan jika terjadi perubahan atau modifikasi.
  9. Gambar lebih mudah dimengerti, dengan menggunakan sistim CAD maka benda kerja dapat digambarkan secara isomentri dan dapat diberi warna atau bayangan sedemikian rupa sehingga tampak komprehensif.
  10. Penyiapan dokumen, sistim CAD yang lengkap dapat memproduksi bill of materials dalam format tertentu. Hal ini akan mempersingkat proses penyiapan dokumen maupun spesifikasi teknis.
Pada masa lalu, waktu untuk memperbaiki gambar dalam suatu konsultan perencana adalah priorotas utama. Pada penggambaran dengan cara manual, Voisinet ( 1987 ), dalam hasil penelitiannya menyatakan dua per tiga waktunya dihabiskan untuk membolak – balik gambar perencanaan, sedangkan sepertiga waktunya untuk mengerjakan disain.
Pemakaian CAD merubah semuanya itu. Gambar dan perubahan disain dapat dilakukaan dengan lebih baik, yang nantinya akan berhubungan dengan kebutuhan secara keseluruhan.
Disamping aspek kecepatan, CAD juga menyediakan teknik dasar yang dapat dikembangkan oleh pengguna. Pembuatan garis dan huruf tidak harus terus menerus dilakukan. CAD menghindarkan dari pekerjaan yang menjemukan dan berulang. CAD memacu kretafitas untuk menuangkan ide dalam gambar.

Aspek Negatif Sistim CAD
Aspek negative disini yang dimaksudkan adalah kerugian waktu, yang terjadi apabila :
  • Terjaadi overload dalam penggunaan
  • Tidak terbiasa sehingga mengalami kesukaran dalam penggunaan sistim
  • Terdapat komponen computer yang rusak
  • Waktu yang terbuang untuk memperbaiki computer apabila terjadi kerusakan.
Disamping ini pengaruh penggunaan layar monitor kepada pemakai, karena sebagaimana telah dijelaskan, sistim layar monitor tersebut menggunakan standart televisi. Sehingga pengaruh radiasi ataupun emisi pada mata pemakai kemungkinan terjadi. Pada perkembangannya hal ini dapat dieliminir dengan menggunakan monitor yang telah dirancangan khusus. ( Khrisna Moorthy, 1991 ).

Efek Sosial Sistim CAD
Aspek sosial CAD dapat menghilangkan sifat ketidak pedulian. CAD dapat membuat perubahan dari papan gambar tradisional ke monitor tanpa harus mengalami berbagai kefrustasian, karena adanya perasaan ketakutan dan ketidak tahuan.
Perhatian mendalam akan datang sebagai akibat dari cara kerja dalam kehidupan pemakai, karena pada dasaranya sebagaian besar manusia akan menyaring setiap perubahan yang terjadi. Untuk membantu sistim CAD selalu actual, para pembuat telah mempersiapkan CAD agar dapat parallel dengan sistim – sistim baru. Sedangkan freehand drawing tidak mengalami perubahan.

Permasalahan dalam menggunakan CAD
Berikut ini akan dibahas tentang permasalahan yang telah dialami oleh beberapa pengguna CAD dalam membantu proses pelaksanaan pekerjaan masing – masing, sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan penilaian terhadap penggunaan CAD saat ini.
Purwanto ( 1993 ) menyatakan bahwa permasalahan yang terjadi dalam penerapannya dapat dikemukakan sebagai berikut :
  • Masa transisi, diperlukan masa transisi pada awal penggunaan sistim CAD sebagai pengganti freehand drawing. Banyak resiko yang harus ditanggung : kemampuan penggambaran menurun, keterlambatan dan cost yang sangat melonjak.
  • Hardware, harga tinggi dengan siklus perkembangan yang sangat pesat dan persaingan dalam dunia bisnis komputer sehingga menyebabkan computer yang telah terbeli cepat menjadi usang /out of date.
  • Software, dengan meningkatkan skill dan meningkatnya kebutuhan untuk melayani berbagai macam proyek, maka menyebabkan software yang ada akan terasa kurang fleksibel lagi dan perlu updating.
  • Training, pada tingkat tertentu akan menjadi jenuh dan mendekati titik asimtotis yang sudah sulit untuk meningkatakan produktifitas dengan software yang dimiliki sekarang, sehingga updating dan training akan memberikan penyegaran dan menambahkan kreatifitas pemakai.
  • Filing, banyak kendala yang dihapadi dari segi filling karena tidak terdapat satu vendorpun yang memikirkan bagaimana sulitnya menangani sitim filling ini.
  • Dokumentasi, harus dilakukan secara baik agar dapat dipergunakan oleh pemakai lainnya seperti, nama – nama file gambar ataupun dokumentasi mengenai simpanan symbol – symbol library dan software – software, aplikasi yang telah dibuat.
Freehand Drawing dan CAD dalam Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan
Freehand drawing dan CAD dalam Dunia Kerja konsultansi, pelaksanaan pekerjaan diawali dengan pekerjaan membuat studi kelayakan, proposal disain, pra – rencana, gambar detail engineering/ DED, penyiapan dokumen lelang, pelaksanakan dan as built drawing.
Dari tabel diatas dapat ditunjukan bahwa peranan freehand drawing dan CAD sama-sama diperlukan disetiap tahapan pelaksanaan pekerjaan konsutlan perencana, tentunya dalam porsi yang berbeda pada masing – masing konsultan.

Pada tahapan studi kelayakan, penekanan pada kelayakan proyek yang akan direncanakan yang ditinjau dari aspek fisiologi, sosialogi, ekonomi dan regulasi.
Freehand drawing dan CAD sama diperlukan dalam menyampaikan gagasan/ ide, berupa sketsa dan gambar pendukung.

Pada tahapan proposal disain, penekanan pada pengembangan ide / gagasan dan konsep – konsep – konsep perancangan.
Gambar freehand diperlukan dalam menyampaikan usulan disain tersebut dan biasanya diperjelas dengan sketsa – sketsa pendukung. Penggunaan CAD lebih tepat untuk memberikan gambaran yang lebih visual dari obyek yang digagas.

Pada tahapan pra rencana, penekanan pada pengembangan disain yang berupa gambar denah, tampak, potongan dan perspektif.
Gambar freehand diperlukan dalam membuat sketsa – sketsa pengembangan gagasan hingga untuk menjelaskan gagasan baik kepada owner ataupun dafter/ operator di studio. Sedangkan CAD lebih dominan pada pembuatan produk akhir tahap ini berupa visualisasi dari ide/gagasan.
Pada penyusunan Gambar Detail atau Gambar Kerja, penekanan pada penggambaran teknis secara terukur dan gambar freehand diperlukan dalam memberikan penjelasan detail disain terutama pada kegiatan intern dalam konsultan perencana ataupun kepada owner, sedangkan CAD lebih dominant pada pembuatan produk akhir tahap ini.

Pada tahapan penyusunan dokumen lelang, yang berupa Dokumen Gambar kerja, Rencana dan Syarat – syarat ( RKS ) serta Rencana Anggaran Biaya ( RAB ). Gambar freehand tetap diperlukan untuk memberikan sketsa – sketsa penjelas pada penghitungan volume dan spesifikasi teknis dari pekerjaan yang akan dilakukan. Peran CAD pada tahap ini lebih dominant tarhadap proses penyusunan dan hasil akhirnya.

Tahapan pelaksanaan, pada tahapan ini fungsi konsultan perencana memberikan pengawasan berkala dan memberikan penjelasan Gambar Kerja serta teknis pelaksanaan dilapangan.
Gambar freehand dan CAD sama-sama diperlukan untuk menjelaskan gambar, yang berupa sketsa – sketsa detail.

Tahapan As Built Drawing, menekankan pada perubahan gambar – gambar perencanaan yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan di lapangan, berupa gambar / sketsa pendukung untuk menjelaskan perubahannya.Sementara CAD lebih dominan pada pematangan hasil akhir pembuatan gambar as built drawing.
Dalam penjelasan di atas menunjukan bahwa gambar freehand dan CAD sama-sama berperan pada setiap tahapan kegiatan, Freehand drawing amat berperan dalam membuat sketsa – sketsa cepat dari rancangan ataupun gambar pendukungnya sedangkan CAD lebih dominan dalam memvisualisasi produk akhirnya dari setiap tahap kegiatan dalam konsultan perencana. Untuk itu kiranya diperlukan pengusaan teknis penggambaran baik menggunakan freehand ataupun CAD dalam upaya memaksimalkan produk setiap tahapan pekerjaan suatu konsultan perencana.

Kesimpulan
o Penggunaan CAD dan freehand drawing dalam dunia kerja di bidang jasa konsultasi sama-sama tetap diperlukan pada setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan
o Freehand drawing dibutuhkan dalam menyampaikan dan menjelaskan ide gagasan secara cepat.
o CAD lebih handal dalam memvisualisasikan ide gagasan dan produk akhir tiap tahapan pekerjaan.
o Penguasaan CAD dan freehand drawing yang baik akan meningkatkan kualitas produk di setiap tahapan pekerjaan konsultansi.